Ada banyak hal positif yang dapat kita raih dari setiap aspek kehidupan kita. No matter what the condition is, kita yang tentukan apakah itu akan dipandang sebagai sesuatu yang positif, atau negatif.
Ada satu cerita, dimana dikisahkan bagaimana seorang psikolog melakukan satu eksperimen untuk melihat proses terbentuknya perilaku positif/negatif. Dua anak sebagai subjek penelitian, ditempatkan pada dua ruangan berbeda-terpisah satu sama lain. Anak pertama, ditempatkan pada satu ruang yang didalamnya berisi banyak permainan, ruangan ber-AC, ada kuda poni, lego, food-gallery, dan sudut-sudut menarik lain untuk ia jelajahi. Anak kedua, ditempatkan dalam satu ruang yang didalamnya hanya ada beberapa jenis pupuk kompos kotoran kuda, tanpa sudut-sudut ruang menarik untuk ia jelajahi. Mereka berdua, diberi instruksi untuk: have fun! Do what ever you WANT!..
Setelah 45’ berlalu, psikolog kembali pada masing-masing anak tersebut. Apa yang terjadi…?
Anak pertama, the one with FUN ROOM, tampak duduk di tengah ruangan-menangis sejadi-jadinya. Psikolog kaget luar biasa, lalu menanyakan apa yang terjadi. Jawabnya: ‘mainan ini tidak jalan… yang ini rusak.. yang ini lepas lem-nya, yang ini gak nyaman…’ dlsb..
Anak ke-2, anak yang berada dalam ruang kosong dengan kotoran kuda, tampak sedang tertawa lepas sambil melempar2 pupuk-pupuk itu kesemua penjuru ruangan,dan menikmati setiap lemparan yang ia lakukan. Sekali lagi, psikolog kaget bukan kepalang! Setengah berteriak: psikolog berujar: ‘…APA YANG KAMU LAKUKAN..?’ Jawab sang anak: ‘anda tadi suruh saya untuk bersenang-senang. Saya boleh lakukan apa saja di ruangan ini, dengan bebas. Karena itu, saya pilih untuk bermain ‘lempar bola’ dengan ini semua… dan kamu tahu… INI BENAR-BENAR MENYENANGKAN…!’
Saec-ers, ada banyak kejadian dan situasi sekitar kita yang membuat kita merasa tidak nyaman. Ada banyak kondisi yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Pertanyaannya, apa yang akan kita lakukan saat kita berada dalam situasi-situasi seperti itu…? Tetap berpikir positif, atau menjadi NEGATIF..?! si anak dalam ruangan penuh mainan, seharusnya merasa gembira dan bisa berpikir positif. Dengan begitu, ia bisa mendapat banyak manfaat dari ruangan itu, daripada harus terfokus pada sisi negatif ruangan tersebut. Sebaliknya, anak dalam ruangan dengan kotoran kuda, mestinya wajar untuk berpikir dan bersikap negatif, protes dengan semua kondisi yang ia terima. Namun sebaliknya, ia memilih untuk bersikap positif dan mendapat semua hal positif yang bisa ia dapatkan dari ruangan tersebut.
Bapak-ibu dan semua SAEC-ers, ada kalanya kita mendapat situasi yang tidak seperti yang kita harapkan. Semua tergantung kita, mau protes dan mempertanyakan banyak hal-bahkan memindahkan kesalahan pada orang-orang lain, atau mempertahankan sikap positif kita dan kemudian bersama-sama meraih yang terbaik dari yang bisa kita dapatkan..
…..karena kesempurnaan HANYA milik TUHAN, Sang Maha Sempurna.
Kita tidak dapat berlayar menentang angin,
tetapi kita dapat Menyesuaikan layarnya
It’s all your choices….
Salam,
Roellya A. Tyas, M. Psi, Psikolog
Managing Director of SAEC Kopo
No. Ijin Praktek: 01/IP:03-08/1782
e-mail : roellya@yahoo.com
HP : 0815 8510 5354
Tlp/fax : 021 – 452 6485
021 – 32563585
------------------------------------------------------------------ THE AGENDA -
Alhamdullilah, Smart Parenting Class (SPC) Agustus minggu kemarin, mendapat tanggapan positif dari peserta yang mengikuti sesi tersebut. Beberapa bahkan menyayangkan, karena belum sempat mengajak banyak orang untuk bersama-sama gabung dalam sesi itu. Nah, sebagai apresiasi kami, tema edisi ini akan dijadikan tema SPC untuk event SPC yang lebih besar.
Bagaimana untuk September…!? Kita coba bahas satu thema yang agak-agak nakal sedikit, which is: IT’s ALL ABOUT SEX!
Nah lho! Bulan puasa, bo! Kok mbhasa sesuatu yang tidak pantas…? Eitt, jangan salah! Kita memang akan bicara banyak hal tentang kehidupan sexual anak dan remaja. Bukan untuk membicarakan dalam konteks negatif, justru kita akan bahas tema ini secara positif, dengan harapan akan membantu kita memahami kondisi psikis dan fisik yang terjadi supaya kita bisa menjaga diri dari perilaku-perilaku seksual yang menyimpang.
Bapak/Ibu dan all Saecrs, saya sungguh-sungguh prihatin akan perkembangan kehidupan seksualitas remaja kita. Semakin tinggi angka2 KTD, Aborsi, dan pergaulan bebas ala anak remaja lainnya. Bahkan belakangan, anak-anak sekolah dasar pun mulai mengikuti ‘trend’ yang dicontohkan ‘kakak-kakaknya’. Prihatin sekali, kenapa….? Karena sebenarnya, kita - orang dewasa - sudah melakukan pelanggaran atas hak mereka untuk mendapat informasi yang utuh dan menyeluruh mengenai kehidupan seksualitas mereka. Berapa banyak dari kita yang masih merasa malu untuk berbicara jujur-mengikuti gaya bahasa mereka-dan menyediakan informasi yang benar untuk mereka? Berapa sering kita ‘mematikan’ rasa ingin tahu mereka, sehingga akhirnya mereka mencari sendiri jawaban-jawaban atas pertanyaan mereka, dan dengan cara mereka…?
SPC kali ini, akan hadir untuk menguas semua hal yang ingin mereka ketahui mengenai kehidupan seksualitas mereka. Sesi ini juga akan membantu orangtua dan para pendidik lainnya untuk mengenali karakteristik dan keunikan tahapan perkembangan kehidupan seksualitas remaja. Pembicara, juga akan sharing banyak hal terkait dengan pengalaman praktis dan teoritisnya atas issue-issue tersebut diatas. So, catat tanggalnya:
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 September 2008
Tempat : Hotel Sofyan (on confirm..)
Thema : it’s all about SEX, dude…
HTM : Rp. 80.000,-
Ayo, Bpk/Ibu… daftarkan diri melalui roellya@yahoo.com, Gak perlu ragu, karena akan ada banyak hal-hal seru yang Ibu dapatkan dari sesi kelas ini. Hanya saja, SMART Parenting Class ini hanya dibuka untuk peserta dengan jumlah terbatas, which is: SEPULUH orang SAJA. Cepetan daftar - dijamin gak nyesel. Ditunggu yaa….
Ada satu cerita, dimana dikisahkan bagaimana seorang psikolog melakukan satu eksperimen untuk melihat proses terbentuknya perilaku positif/negatif. Dua anak sebagai subjek penelitian, ditempatkan pada dua ruangan berbeda-terpisah satu sama lain. Anak pertama, ditempatkan pada satu ruang yang didalamnya berisi banyak permainan, ruangan ber-AC, ada kuda poni, lego, food-gallery, dan sudut-sudut menarik lain untuk ia jelajahi. Anak kedua, ditempatkan dalam satu ruang yang didalamnya hanya ada beberapa jenis pupuk kompos kotoran kuda, tanpa sudut-sudut ruang menarik untuk ia jelajahi. Mereka berdua, diberi instruksi untuk: have fun! Do what ever you WANT!..
Setelah 45’ berlalu, psikolog kembali pada masing-masing anak tersebut. Apa yang terjadi…?
Anak pertama, the one with FUN ROOM, tampak duduk di tengah ruangan-menangis sejadi-jadinya. Psikolog kaget luar biasa, lalu menanyakan apa yang terjadi. Jawabnya: ‘mainan ini tidak jalan… yang ini rusak.. yang ini lepas lem-nya, yang ini gak nyaman…’ dlsb..
Anak ke-2, anak yang berada dalam ruang kosong dengan kotoran kuda, tampak sedang tertawa lepas sambil melempar2 pupuk-pupuk itu kesemua penjuru ruangan,dan menikmati setiap lemparan yang ia lakukan. Sekali lagi, psikolog kaget bukan kepalang! Setengah berteriak: psikolog berujar: ‘…APA YANG KAMU LAKUKAN..?’ Jawab sang anak: ‘anda tadi suruh saya untuk bersenang-senang. Saya boleh lakukan apa saja di ruangan ini, dengan bebas. Karena itu, saya pilih untuk bermain ‘lempar bola’ dengan ini semua… dan kamu tahu… INI BENAR-BENAR MENYENANGKAN…!’
Saec-ers, ada banyak kejadian dan situasi sekitar kita yang membuat kita merasa tidak nyaman. Ada banyak kondisi yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Pertanyaannya, apa yang akan kita lakukan saat kita berada dalam situasi-situasi seperti itu…? Tetap berpikir positif, atau menjadi NEGATIF..?! si anak dalam ruangan penuh mainan, seharusnya merasa gembira dan bisa berpikir positif. Dengan begitu, ia bisa mendapat banyak manfaat dari ruangan itu, daripada harus terfokus pada sisi negatif ruangan tersebut. Sebaliknya, anak dalam ruangan dengan kotoran kuda, mestinya wajar untuk berpikir dan bersikap negatif, protes dengan semua kondisi yang ia terima. Namun sebaliknya, ia memilih untuk bersikap positif dan mendapat semua hal positif yang bisa ia dapatkan dari ruangan tersebut.
Bapak-ibu dan semua SAEC-ers, ada kalanya kita mendapat situasi yang tidak seperti yang kita harapkan. Semua tergantung kita, mau protes dan mempertanyakan banyak hal-bahkan memindahkan kesalahan pada orang-orang lain, atau mempertahankan sikap positif kita dan kemudian bersama-sama meraih yang terbaik dari yang bisa kita dapatkan..
…..karena kesempurnaan HANYA milik TUHAN, Sang Maha Sempurna.
Kita tidak dapat berlayar menentang angin,
tetapi kita dapat Menyesuaikan layarnya
It’s all your choices….
Salam,
Roellya A. Tyas, M. Psi, Psikolog
Managing Director of SAEC Kopo
No. Ijin Praktek: 01/IP:03-08/1782
e-mail : roellya@yahoo.com
HP : 0815 8510 5354
Tlp/fax : 021 – 452 6485
021 – 32563585
------------------------------------------------------------------ THE AGENDA -
Alhamdullilah, Smart Parenting Class (SPC) Agustus minggu kemarin, mendapat tanggapan positif dari peserta yang mengikuti sesi tersebut. Beberapa bahkan menyayangkan, karena belum sempat mengajak banyak orang untuk bersama-sama gabung dalam sesi itu. Nah, sebagai apresiasi kami, tema edisi ini akan dijadikan tema SPC untuk event SPC yang lebih besar.
Bagaimana untuk September…!? Kita coba bahas satu thema yang agak-agak nakal sedikit, which is: IT’s ALL ABOUT SEX!
Nah lho! Bulan puasa, bo! Kok mbhasa sesuatu yang tidak pantas…? Eitt, jangan salah! Kita memang akan bicara banyak hal tentang kehidupan sexual anak dan remaja. Bukan untuk membicarakan dalam konteks negatif, justru kita akan bahas tema ini secara positif, dengan harapan akan membantu kita memahami kondisi psikis dan fisik yang terjadi supaya kita bisa menjaga diri dari perilaku-perilaku seksual yang menyimpang.
Bapak/Ibu dan all Saecrs, saya sungguh-sungguh prihatin akan perkembangan kehidupan seksualitas remaja kita. Semakin tinggi angka2 KTD, Aborsi, dan pergaulan bebas ala anak remaja lainnya. Bahkan belakangan, anak-anak sekolah dasar pun mulai mengikuti ‘trend’ yang dicontohkan ‘kakak-kakaknya’. Prihatin sekali, kenapa….? Karena sebenarnya, kita - orang dewasa - sudah melakukan pelanggaran atas hak mereka untuk mendapat informasi yang utuh dan menyeluruh mengenai kehidupan seksualitas mereka. Berapa banyak dari kita yang masih merasa malu untuk berbicara jujur-mengikuti gaya bahasa mereka-dan menyediakan informasi yang benar untuk mereka? Berapa sering kita ‘mematikan’ rasa ingin tahu mereka, sehingga akhirnya mereka mencari sendiri jawaban-jawaban atas pertanyaan mereka, dan dengan cara mereka…?
SPC kali ini, akan hadir untuk menguas semua hal yang ingin mereka ketahui mengenai kehidupan seksualitas mereka. Sesi ini juga akan membantu orangtua dan para pendidik lainnya untuk mengenali karakteristik dan keunikan tahapan perkembangan kehidupan seksualitas remaja. Pembicara, juga akan sharing banyak hal terkait dengan pengalaman praktis dan teoritisnya atas issue-issue tersebut diatas. So, catat tanggalnya:
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 September 2008
Tempat : Hotel Sofyan (on confirm..)
Thema : it’s all about SEX, dude…
HTM : Rp. 80.000,-
Ayo, Bpk/Ibu… daftarkan diri melalui roellya@yahoo.com, Gak perlu ragu, karena akan ada banyak hal-hal seru yang Ibu dapatkan dari sesi kelas ini. Hanya saja, SMART Parenting Class ini hanya dibuka untuk peserta dengan jumlah terbatas, which is: SEPULUH orang SAJA. Cepetan daftar - dijamin gak nyesel. Ditunggu yaa….
Comments