Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2012

1 - Kevin; just a brief...

"Semoga tetap...jadi apa yang ku inginkan..." Kevin Vierra sumpah deh, SUKKKA banget sama penggalan lirik lagu tsb... sebenernya sih,bukan suka dalam arti nge-fans abies sama sang pemilik lagu. Sy pribadi lebih tertarik untuk mendalami proses hidup yang telah menyertai ybs. I'm a kind of immpressed, though, with what he already achieved. More or less, it come to me as a role model of the way how it should be fulfilled in between of 'becoming-some-body' processed. Saya, tidak banyak mengikuti proses tumbuh-kembang ybs. Yang saya ketahui, minatnya yang tinggi pada dunia musik menyebabkan ia berkeinginan untuk mengembangkan talent-nya tidak hanya pada satu sisi saja. Ia berkeinginan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dirinya dengan optimal. Satu hal yang kemudian menarik perhatian saya, adalah bagaimana proses ini berjalan seimbang in between talent dan self-competenciesnya. Ia memiliki bakat yang terasah melalui proses belajar secara signifikan, tapi j

Becoming Professional; Carier, Family, Self-Fulfilment

Menjadi profesional pastinya dambaan banyak orang. Semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing. Ada banyak cara yang kemudian dilakukan mereka untuk kemudian dijadikan bagian dari pembuktian jati diri. Idealnya, konsep itu gak salah-salah banget. justru, untuk menjadi ahli pada bidangnya diperlukan kerja keras dan konsistensi melaksanakan aktifitas kerja seperti yang diperlukan bidangnya tersebut. Ambil kata, seorang steve jobs pun habis-habisan kendalkan kontrol diri dan fokus hidupnya pada bidang yang menarik perhatiannya tersebut. Sukses? Tentu. Tapi jangan salah, selalu ada harga yang harus dibayar untuk setiap kesuksesan. Tidak mudah menapak kesuksesan. Kerja keras, fokus tidak henti tidak bisa jadi jaminan terpenuhinya kehidupan pribadi yang propr untuk masing-masing dari kita. Masalah, seringkali muncul terutama pada pribadi-pribadi yang berbeda fokus dan kepentingan. Kalau berdiri masing-masing, pastinya gak akan timbul konflik. Tapi itu

Batik,EveryOne.. :)

At first I wasn’t that kind of person that had huge interest on batik. As I remember, the one and only batik I wore is sarong for the Kebaya in my graduation party. Up until United Nation declared batik as one of World Wide Nation Heritage, I still had no great interest on batik. But then, a friend of mine named Agrina Ika gave me beautiful Lombok’s great batik. The pattern was simple but gave good impression on me. In a short time after that, another friend, Raiya opened a boutique of batik. The boutique display gorgeous shoes, wedges, clutch, heels that hand-made from batik. All of them are beautiful. I get fallen in love with them. From the internet, I try to search more information about types of batik. I find out that each region has its own unique of batik pattern. I think the most famous are Batik Jogja and Pekalongan. Then I realize that my parent hometown, Madura, also has many beautiful pattern of batik. In Idul Adha holiday 2012, I visited Madura and found there are many Pem